Diberdayakan oleh Blogger.

Find Us On Facebook

Rabu, 07 Februari 2018

RENUNGAN PEMBINA KML

RENUNGAN PEMBINA KML
KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA GRESIK

Description: Description: F:\PRAMUKA\pandu.jpgcxc.jpgGERAKAN PRAMUKA
K W A R T I R   C A B A N G   G R E S I K
Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 104. B Telp. (031) 3985721
G R E S I K   6 1 1 2 1

RENUNGAN PEMBINA PRAMUKA MAHIR

Ya Allah,
Tuhanku yang Agung dari segala yang agung,
izinkan Aku malam ini membuka pintu Magfiroh-Mu
dan menyerahkan segenap jiwa ragaku atas segala permasalahanku kepada-Mu.

Ya Allah,
Kau ciptakan udara untuk paru-paruku.
Kau berikan makanan untuk hidupku.
Kau ciptakan matahari dan bulan untuk menerangiku.
Kau padukan mata, tangan, kaki, otak, dan badanku untuk bertingkah,
Tapi aku masih belum menyadari akan anugra-Mu pada kehidupan ku.

Ya Allah,
Kau sandingkan Aku dengan saudara-saudaku, istri atau suami dan anak-anakku,
Namun, Aku belum memberikan apa-apa bagi-Mu selain meminta dan meminta.
Aku merengek-rengek hanya untuk meminta pada-Mu.
Maafkan Aku ya Allah.

Ibu, kau sudah bersusah payah
Menggendongku 9 bulan 10 hari dalam masa kehamilan-ku
Kau lahirkan aku, dengan mehanan jeritan sakit, dan taruhan nyawa mu ibu.
Kemudian kau menyusui, menimangku, kau warat ketika aku sakit, kau suapi ketika aku belum mampu makan dan membesarkanku hingga kini.
Tapi itu sampai kini kau tidak pernah menagih jasa padaku, bahkan sampai meninggal pun, ibu hanya tersenyum melihat tingkah polahku ini.

Ibu, maafkan aku.
Anak mu yang tidak tahu akan balas budi.
Yang sering membentak, menolak permohonan mu, bahkan menyakiti hati mu.
Wahai ibu, sunggu maafkan anak mu ini ….
Kini hanya tangis dan air mata yang sanggup membasahi kesedihanku padamu.

Ayah …..
Entah berapa banyak keringatmu untuk keberhasilanku.
Kau bersusah payah membiayaiku.
Kau tegarkan tulangmu hanya untuk anakmu ini.
Tapi, mengapa saya masih saja membanggakan diri sendiri dan melupakanmu.
Bahkan, sampai engkau tiada, aku jarang berdoa untukmu.
Ayah, maafkan anakmu ini, yang Kurang berbakti padamu.

Ya Allah …..
Wahai ayah …..,  ibu…. darah daging yang menurunkanku.
Kini, aku anak mu …. akan didaulat menjadi seorang Pembina Pramuka Mahir …..
Tapi, mampukah aku....?

Rasanya aku terbebani, …. dan teramat berat jika disebut pembina mahir.
Karena harus menjadi teladan pada diri sendiri dan orang lain.
Ayah …. Ibu …… kini aku merasa belum mampu menjadi teladan, sepermu ….


Ilmuku masih setengah-setengah, tetapi aku mulai pongah.
Kemahiranku apa adanya, tetapi aku seolah-olah mahir segalanya.
Hatiku masih bertabur bimbang, tetapi aku seakan senang.
Pikiranku masih kosong, tetapi aku mulai berlagak sombong.
Aku pembina, tetapi hanya sebagai topeng terbina.
Akulah pecundang!

(Wahai anak ku betulkah kamu pecundang? …. Aku orang tua mu yakin, kamu bukan pecundang)

(Ridloku pada mu wahai anak ku, …… kini ucapkan dengan lantang)
….. AKU PEMBINA, ….. BUKAN PECUNDANG…………….

(Wahai anak ku jadilah pembina sejati jangan penjadi pembina berpura-pura, …. Ikhlaskan hati dan tegaskan jiwamu)

Aku bukan pecundang ….
Aku bukan pecundang ….
Aku bukan pecundang ….

Dengan ridlo ayah dan ibu ku …
Kini, aku menundukkan kepala dengan segenap jiwa kepada-Mu Ya Allah …..
memasuki hati yang paling dalam,
untuk menemukan siapakah aku sebenarnya.

(Kini pasrahkan segalanya kepada Allah SWT. Dan berharap besar kepada-Nya …)
Kini hatiku berbisik kepada ku ya Allah …..”.
“Aku seorang pembina yang sesungguhnya pembina mahir.”
“Aku bukan pecundang!”.

Aku bersaksi dengan-Mu, Ya Allah.
Wahai Ibu ….. dan Ayah….ku,
yang sekarang sedang tersenyum melihatku di sini, untuk berikrar jadi Pembina.
Aku akan mengabdi kepada diriku, orang lain, bangsa, dan negaraku yang kucintai ini, demi ridloh Tuhan, jasa mu wahai ayah dan ibu ……

Kini aku bertekat ….. Tiap waktu, tiap saat,
aku akan mengisi gelas ke pembina ku dengan sesungguhnya.
Kepada ya Allah aku kan selalu bersyukur….
Kepada mu wahai ayah dan itu aku akan selalu berbakti ……
Kepada sesama pembina, aku akan santun dan sopan
karena mereka adalah kolegaku.

Kepada para Pembina dan Peserta didik,
Kutekatkan hati, jiwa dan ragaku akan melayanimu,
Karena kalian adalah nafasku.

Kepada bangsa dan negaraku, Indonesia.
Aku akan membelamu melalui pengabdianku.

Untuk itu, kini AKU BERSUMPAH.
AKULAH PEMBINA MAHIR SEJATI ……..

Jika kamu pembina sejati, bersediakah Anda mengucap janji Trisatyamu? .... berdoa sejenak sebelum menyatakan…




Jika bersedia, ucapkan dengan lantang,

“AKU BERSEDIA!”

Selanjutnya,
mendekatlah ke bendera Merah Puti Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berada di dekatmu.
-          Hormat kepada sang MerahPutih,
-          Raih ujung bendera dan letakan tepat di dada kiri detak jantungmu
-          Ucapkan janjimu : SATYA PRAMUKA,  dengan Lantang.

Gresik, 27 Desember 2017
Pembina

                                                                                       …………………
 

0 comment:

Posting Komentar