Diberdayakan oleh Blogger.

Find Us On Facebook

Rabu, 07 Februari 2018

KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN PEMBINA PRAMUKA

KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN 
PEMBINA 

KEMAMPUAN PEMBINA PRAMUKA

Pembina Pramuka merupakan agen pembelajaran (learning agent) dalam pembinaan pola pikir generasi bangsa dan mengemban tugas untuk meluruskan pola pikir irasional menuju cara berpikir rasional. Peran Pembina Pramuka menanamkan, memupuk dan mengembangkan nilai-nilai dalam diri anggota Gerakan Pramuka sekaligus sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi bagi peserta didik.
Berikut ini beberapa kemampuan dasar Pembina Pramuka:
1.    Kemampuan Bina Satuan
Merupakan kemampuan Pembina Pramuka dalam mengelola satuan, meliputi:
a.     Pemahaman wawasan atau landasan, prinsip dasar dan metode kependidikan pramuka:
b.     Pemahaman terhadap peserta didik;
c.      Pengembangan kurikulum/silabus;
d.     Menyusun dan pelaksanaan progam satuan;
e.     Menyusun media dan evaluasi proses dan hasil belajar, dan
f.       Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2.    Kemampuan Bina Diri
Kemampuan bina diri merupakan kemampuan seorang Pembina dalam mengembangkan sikap dan penyetahuan sebagai model dan agen pendidikan. Kemampuan bina diri meliputi:
a.     Kemampuan kepribadian
Kemampuan mengembangkan sikap dan perilaku pribadi mencakup (1) berakhlak mulia, (2) arif dan bijaksana, (3) mantap, (4) berwibawa, (5) stabil, (6) dewasa, (7) jujur, (8) mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (9) secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan (10) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
b.     Kemampuan professional
Merupakan kemampuan Pembina pramuka sebagai profesi meliputi (1) menguasai bahan ajar, (2) menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, (3) Melakukan penelitian yang sederhana untuk mengkaji konsep dasar penelitian sederhana.

3.    Kemampuan Bina Masyarakat
Kemmpuan sosial merupakan kemampuan Pembina sebagai bagian dari masyarakat atau organisasi gugusdepan, sekurang-kurangnya memiliki kemampuan: (1) berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat, (2) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua/wali peserta didik, (3) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku, dan (6) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan dan semangat kebersamaan.


KETERAMPILAN DASAR MEMBINA

A. Pengertian Keterampilan Dasar Membina

Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh Pembina, Pelatih, Instruktur agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh pembina pramuka dalam melaksanakan tugas mengajarnya.

B. Jenis-Jenis Keterampilan Dasar Membina
Keterampilan dasar mengajar yang harus ada pada seorang pembina pramuka dibedakan menjadi 8 jenis keterampilan. Keterampilan dasar mengajar tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Keterampilan Menjelaskan
a.     Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
b.     Prinsip-prinsip menjelaskan
1)    Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik;
2)    Penjelasan harus diselingi tanya jawab;
3)    Materi penjelasan harus dikuasai secara baik;
4)    Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran;
5)    Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik;
6)    Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan
c.      Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan:
1)    Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas;
2)    Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu;
3)    Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan;
4)    Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi;
5)    Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-pertanyaan
  1. Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a.     Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan pembina dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam latihan pramuka untuk memberikan rangsangan kepada peserta didik agar suasana kegiatan latihan selalu menarik, sehingga bergairah dan antusias dalam menerima materi dan aktivitas latihan dapat berlangsung secara efektif.
b.     Tujuan penggunaan variasi dalam membina:
1)     menghilangkan kejemuan dalam kegiatan latihan pramuka;
2)     mempertahankan kondisi latihan secara optimal;
3)     meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik saat latihan;
4)     memudahkan pencapaian tujuan latihan pramuka.
c.      Jenis-jenis variasi dalam membina:
1)  variasi dalam penggunaan metode dan media latihan;
2)  variasi dalam gaya pembina (menarik, lucu, aktraktif, dan menantang) menyenangkan dalam latihan
3)  variasi dalam penggunaan tepuk dan nyanyian.
d.     Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
1)  gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
2)  perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
3)  penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan karakteristik peserta didik.
  1. Keterampilan Memberi Penguatan
a.    Pengertian keterampilan memberi penguatan
Memberi penguatan (reincorcement) merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
b.    Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan:
1)  Menimbulkan perhatian peserta didik
2)  Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
3)  Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
4)  Merangsang peserta didik berfikir yang baik
5)  Mengembalikan dan mengubah sikap negatif peserta dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung belajar
c.    Jenis-jenis penguatan latihan
1)    Penguatan Verbal
Penguatan dengan menggunakan kata atau ucapan:
a)  Ucapan pujian ketika peserta didik dapat meunjukkan hal-hal perubahan yang baik;
b)  Ucapan yang dapat membangun perubahan perilaku saat peserta didik menunjukkan sikap yang kurang baik;
2)    Penguatan Gestural
Penguatan dengan menggunakan gerak sebagaian atau seluruh tubuh pembina.
a)  Penguatan dengan cara mendekatinya
b)  Penguatan dengan cara sambutan
c)  Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
d)  Penguatan berupa tanda atau benda (penghargaan)
d.    Prinsip-prinsip penguatan
1)    Dilakukan dengan hangat dan semangat
2)    Memberikan kesan positif kepada peserta didik
3)    Berdampak terhadap perilaku positif
4)    Dapat bersifat pribadi atau kelompok
5)    Hindari penggunaan respon negative
  1. Keterampilan Membuka dan Menutup Latihan
a.    Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Latihan
1)    Membuka Latihan
Keterampilan membuka kegiatan latihan adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima materi latihan. Dalam membuka latihan peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
2)    Menutup Latihan
Keterampilan menutup kegiatan latihan adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti saat memberi materi latihan pramuka. Dalam menutup pembina dapat menyimpulkan materi, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar kegiatan latihan pramuka.
b.    Tujuan membuka dan menutup Kegiatan Latihan Pramuka
1)    Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap pelajaran yang akan dibicarakan
2)    Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
3)    Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
4)    Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
c.    Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran
1)    Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik, yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang akan disampaikan
2)    Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
3)    Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.

  1. Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil dan Perseorangan
a.  Pengertian Membimbing kelompok kecil dan perorangan
1)    Keterampilan Membimbing kelompok kecil adalah kemampuan pembina melayani kegiatan peserta didik dalam kegiatan latihan secara kelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
2)    Sedangkan keterampilan dalam membimbing perorangan atau individual adalah kemampuan pembona dalam menetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam latihan dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b.  Tujuan Pembina mengembangkan keterampilan membina kelompok kecil dan perorangan
1)     Memudahkan interaksi pendekatan pribadi
2)     Dapat mengorganisasi aspek perkembangan peserta didik
3)     Meningkatkan layanan membimbing pada peserta didik
4)     Meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan latihan pramuka.

  1. Keterampilan Mengelola Suasana Latihan
a.  Pengertian keterampilan suasana latihan
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan pembina pramuka dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana kegiatan latihan yang optimal.
b.  Tujuan dari pengelolaan suasana latihan adalah :
1)    Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik memgembangkan kemampuannya secara optimal
2)    Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
3)    Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
4)    Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
5)    Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
c.   Prinsip-prinsip Pengelolaan suasana latihan
1)    Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
2)    Kehangatan dan keantusiasan
3)    Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
4)    Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
5)    Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
6)    Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal negatif
d.  Komponen Keterampilan Pengelolaan suasana latihan
1)    Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya dengan cara :
a)     Memusatkan perhatian
b)     Menunjukkan sikap tanggap
c)     Menegur
d)     Membagi perhatian
e)     Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
f)      Memberi penguatan
2)    Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan keterampilan dengan cara : a) Pengelolaan kelompok, b) Modifikasi tingkah laku, c) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
e.  Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola suasana latihan : a) Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, b) Pengulangan penjelasan yang tidak perlu, c) Penyimpangan, d) Kesenyapan, e) Bertele-tele.
 


0 comment:

Posting Komentar