KIASAN SENDANG MAHIR
PEMBINA
PRAMUKA
A.
PENDAHULUAN
Pendidikan Kepramukaan
adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan
hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka melalui:
a. pendidikan dan pelatihan pramuka;
b. pengembangan pramuka;
c. pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d. permainan yang berorientasi pada pendidikan.
Gerakan pramuka
bertujuan untuk membentuk
setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, berjiwa patriotik,
taat hukum, disiplin, menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur
bangsa, dan memiliki kecakapan
hidup sebagai kader
bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan
Republik
Indonesia, mengamalkan
Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Pendidikan kepramukaan
dilaksanakan berdasarkan pada nilai
dan kecakapan dalam upaya membentuk kepribadian dan
kecakapan hidup pramuka. Kedudukan pendidikan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan
Nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan
pendidikan nilai-nilai gerakan
pramuka dalam pembentukan kepribadian
yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik,
taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup. Tenaga pendidik
dalam pendidikan kepramukaan terdiri atas: a. Pembina, b. Pelatih, c. pamong, dan d.
instruktur.
Tenaga
pendidik dalam gerakan pramuka harus memiliki kualifikasi kependidikan formal
minimal S-1 dan pendidikan pramuka yaitu Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML). Sebagai
tanda seorang pembina pramuka mahir diberikan suatu penghargaan dengan
mengenakan selendang mahir.
Selendang
mahir sebagai atribut atau tanda bagi pembina pramuka yang telah menyelesaikan Kursus
Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Tanda pembina pramuka mahir telah
diatur oleh WOSM (The World Organization
of the Movement) dengan mengenakan manik-manik kayu. Namun demikian tiap
negara meliki ketentuan yang sendiri yang disesuaikan dengan idiologi dan
kepentingan negaranya.
Tanda
pengenal Pembina Pramuka Mahir yang telah ditentukan oleh Gerakan Pramuka
Indonesia penggunaan Selendang Mahir.
B.
DASAR PEMIKIRIAN
Selendang
Mahir dibuat dari kain batik berukuran 50 cm x 200 cm dengan warna dasar coklat
tua yang dihiyasi baik lida api berwarna putih. Dasar pemikiran penggunaan
selendang mahir adalah:
1. Selendang
mahir dikenal sebagai alat untuk mendukung, membawa atau mengemban sesuatu
sehingga barang itu dapat memberikan kias bahwa sipemakai adalah orang yang
berkewajiban untuk mendukung dan mengemban amanat penderitaan rakyat, yang
kemudian dilaksanakan oleh yang
bersangkutan dengan jalan membina generasi muda khususnya para anggota gerakan
pramuka.
2. Selendang
itu tersebar Indonesia, dalam berbagai bentuk dan ukuran yang tidak sama.
Ketidak samaan itu adanya penyesuaian dengan kegunaan alat tersebut yang
dikenakan melintang di atas pundak kanan dan kiri, yang memberikan inpirasi
pada pembina pramuka bahwa pembinaan generasi muda adalah tanggung jawab orang
dewasa yang profesional.
3. Selendang
mahir memiliki motif batik. Dimana baik adalah karya seni asli Indonesia sejak
nenekmoyang kita. Hal ini memberikan arti pemakai bahwa pendidikan kepramukaan
adalah merupakan seni mendidik yang membutuhkan ketekunan, keuletan dan kesabaran
hingga mencapai tujuan.
4. Batik
merupakan hasil karya dan ketrampilan. Hal ini memberikan inpirasi bahwa
pembina pramuka harus mampu mengembangkan ketrampilan dan karya peserta didik
pada anggota pramuka baik Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega baik spritual,
emosional,sosial, intelektual dan fisik yang penuduli pada diri sendiri,
orangtua, masyarakat, agama, bangsa dan negara.
C.
KIASAN PITAN DAN SELENGANG MAHIR
Arti Kiasan Selendang Mahir :
1.
Lidah api :
Menunjukan bahwa Seorang Pembina mahir selalu bersemangat dalam membina dan
menjadi juru penerang bagi peserta didiknya dan dimanapun mereka berada.
2.
Jantung : Selama Jantung masih berdetak di dada,
seorang Pembina Mahir selalu tetap mengabdikan diri dengan Ikhlas Bakti Bina
Bangsa Ber Budi Bawa Laksana.
3.
Senjata/ Keris :
Seorang Pembina Mahir memiliki Sumber Daya dan cara pemikiran yang selalu tajam
serta tanggap dengan lingkungannya.
4.
Warna Ungu :
kehebatan, keutamaan.
5.
Warna Putih :
Hati yang suci dan memiliki jiwa Ikhlas bakti bina bangsa berbudhi bawa lksana
dalam menjalankan tugas sebagai pembina.
D.
PENGGUNAAN PITA DAN SELENDANG MAHIR
Penggunaan Selendang Mahir :
1.
Pita Mahir digunakan setiap mengikuti kegiatan
Kepramukaan.
2.
Selendang Mahir digunakan pada saat Upacara
Kegiatan Orang Dewasa (Binawasa seperti Up. Pembukaan kursus dll.) dan Pelantikan,. Termasuk ketika melantik
peserta didiknya.
3.
Upacara hari Pramuka 14
Agustus
4.
Renungan Suci Pembina Mahir
5.
Ulang Janji Pembina Pramuka
Penggunaan Pita Mahir :
1. Pita Mahir
Pita mahir
merupakan keahlian khusus yang dimiliki oleh Pembina pramuka setelah mengikuti
pendidikan khursus Pembina pramuka tingkat lanjuta dan melaksanakan kegiatan Nara
Tama yang telah dikukuhkan dalam upacara penyematan Pembina pramuka mahir
lanjutan.
Pita mahir
tersebut menunjukkan keahlian seorang Pembina dalam salah satu golongan
pramuka.
a. Pita mahir warna hijauh menunjukkan Pembina tersebut mahir dalam
golongan siaga.
b. Pita mahir warna merah menunjukkan Pembina tersebut mahir dalam golongan
siaga.
c. Pita mahir warna kuning menunjukkan Pembina tersebut mahir dalam
golongan penegak.
d. Pita mahir warna coklat menunjukkan Pembina tersebut mahir dalam golongan pandega.
2. Penggunaan
a. Pita Mahir dikenakan pada baju seragam pramuka membentuk huruf “V” mulai
kera hingga menuju hulu hati.
b. Dikenakan setiap kegiatan pramuka baik latihan atau kegiatan
upacara-upacara pramuka
E.
PENUTUP
Demikian penjelasan
kiasan dan penggunaan selendang mahir pendidikan pramuka yang disusun oleh
Pusat Pendidikan dan Lahitan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Gresik, semoga dapat
memberikan pengetahuan dan dapat meningkatkan darma bakti pramuka.
Penyusun:
ALI SHODIQIN, S.Pd., MM.
Jabatan Sekretaris Pusdiklat